*Nasihat bagus dari seorang saudara
-------
Pada suatu malam, ada 3 orang sahabat yang lagi pulang kerja,
kebetulan mereka tinggal di satu apartement yang sama dan berada
dilantai 18 paling atas. Sesaat mereka sampai di apartement, dan ingin
menaiki lift, tiba-tiba liftnya rusak, terpaksa harus menggunakan tangga
darurat. Terjadilah percakapan:
A: Eh, gimana kalo gue cerita lucu, biar nanti gak kerasa kalo udah sampe atas?
B: Boleh juga tuh.
Setelah si A selesai cerita, gak terasa mereka udah sampe lantai 10.
B: Nah, sekarang gantian gue, mau cerita serem.
A & C: Jangan serem-serem kali ya! (Akhirnya si B selesai cerita. Bulu kuduk A & C pun berdiri semua, dan tak terasa mereka udah sampe lantai 15.)
C: Nah, sekarang giliran gue cerita sedih ya!
A & B: Ah, udah mau sampe, lagi pula masa cerita sedih sih, bisa panjang nanti ceritanya.
C: Ya gak apa-apa lah… Singkat kok ceritanya.
A & B: Ya udah, emang cerita sedih kayak gimana sih?
C: Sedih banget dah pokoknya!
A & B: Ya udah, cerita….
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
C: Kunci apartement kita ketinggalan di mobil...
A & B: ~!@#$%^&*()_+ *nangis berjamaah*
LELAH TETAPI NGGAK BERMANFAAT......
Wahai saudaraku jika seandainya kita tinggal di sebuah apartemen lantai
18,kemudian ketika kita akan naik tiba-tiba lift tidak dapat berfungsi
dikarenakan listrik yang padam,akhirnya dengan terpaksa kita naik ke
lantai 18 dengan menggunakan tangga. Setelah sampai dengan susah
payah ternyata kunci kamar kita tertinggal di mobil,tentu perasaan lelah
dan kecewa bercampur aduk.
Begitulah saudaraku........
Demikian juga dalam melakukan sebuah ibadah...
Kita harus memahami dan membawa kuncinya agar ibadah kita tidak sia-sia....
Pernahkan kita membaca sebuah kisah yang sangat berharga....
Sahabat Umar bin Khatab suatu ketika menangis......
Apakah gerangan yang membuat beliau menangis......?
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan satu riwayat dari Abu Imran
Al-Jauni, bahwa suatu ketika Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu pernah
melewati sebuah kuil, yang ditinggali seorang rahib nasrani. Umarpun memanggilnya,
‘Hai rahib… hai rahib.’ Rahib itupun menoleh.
Ketika itu, Umar terus memandangi sang Rahib. Dia perhatikan ada banyak bekas ibadah di tubuhnya.Kemudian tiba-tiba Umar menangis.Orang di sekitarnya keheranan, mereka bertanya,
‘Wahai Amirul Mukminin, apa yang membuat anda menangis?. Mengapa anda menangis ketika melihatnya.’
Jawab Umar,
‘Aku teringat firman Allah dalam Al-Quran, (yang artinya) ‘Rajin
beramal lagi kepayahan, namun, memasuki neraka yang sangat panas’ Itulah
yang membuatku menangis.’
(Tafsir Ibn Katsir, 8/385).
Oleh karena itu wahai saudaraku yang kucintai karena Allah...
Ketahuilah bahwasannya kunci diterimanya amalan adalah:
1.Beriman
2.Ikhlas
3.Ittiba' (mengikuti petunjuk Nabi)
Ibnul Qayyim dalam Al Fawa-id memberikan nasehat yang sangat indah tentang Ikhlas dan Ittiba, beliau rahimahullaah berkata :
“Amalan yang dilakukan tanpa disertai Ikhlas dan tanpa mengikuti
tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (Ittiba) bagaikan seorang
musafir yang membawa bekal berisi pasir. Bekal tersebut hanya
memberatkan, namun tidak membawa manfaat apa-apa.”
Imam Ibnu Katsir rahimahullah salah seorang ahli tafsir al-Qur’an paling terkemuka, berkata :
“Inilah dua rukun diterimanya ibadah, yaitu harus ikhlas karena Allah
dan mengikuti petunjuk Rosulullah shallallahu ‘alayhi wa sallam.”
(Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 9/205, Muassasah Qurthubah)
Setiap aktivitas kita dalam kehidupan baik sebagai aayah,isteri dan ibu
ataupun mngemban amanah adalah aktivitas ibadah yg tentu melelahkan.
Namun rasa lelah itu janganlah kita sia-siakn dengan tidak adanya
keikhlasan dan ilmu dalam mengerjakannya. Semoga kita termasuk
orang-orang yang senantiasa diterima amalannya oleh Allah SWT dan
jadikan penghuni Sorga yang indah dan dijauhkan dari azab Naraka.
Konferensi ini diadakan di Sabtu 31 Mai 2014 bertempat di Aula SMKN 2 Padang.. insyaAllah akan dihadiri 600 peserta undangan. ayyuhal ummah sambutlah seruan Islam untuk tegakknya syariah dan khilafah.. dukung dan jadilah pejuang partai internasinal ini dengan tujuan satu.. untuk islam...
Broadcast live streaming video on Ustream
Fardhu kifayah ini belum sempurna saudaraku.
maka bergeraklah, bersuaralah, lantangkanlah. jangan tunggu lagi pesta
icak-icak lima tahunan itu. bergabung dan dukunglah para penyeru
kesatuan umat untuk semesta alam. bergabunglah dukunglah, kabarkan
kesanak saudara kita agar bersama berduyun-duyun menyambut seruan
mereka.Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong
(agama)-Nya. ...,” (QS. Al Hajj : 40).
Penggiat Jejak Islam untuk Bangsa
SURAT kabar Bendera Islam, pada 30 November 1924 memberitakan sebuah
rapat besar yang dihadiri sekitar 3000 orang untuk membahas persoalan
khilafah di Cianjur. Sesuatu yang sangat luar biasa, dalam konteks hari
ini sekalipun, dimana Cianjur menjadi saksi sebuah pertemuan yang
membicarakan khilafah dan dihadiri banyak ulama, aktifis, dan tokoh
umat.
Peristiwa penghapusan Turki Usmani oleh Mutafa Kemal yang
disusul seruan ulama al-Azhar untuk menghadiri Kongres Kairo yang akan
memilih khalifah baru mendapat antusiasme sangat besar dari umat Islam
di Indonesia.
Pada 4-5 Oktober 1924, para pemimpin Sarekat
Islam, Muhammadiyah dan Al-Irsyad mengadakan sebuah pertemuan di
Madrasah Tarbiatoel Aitam Genteng Surabaya. Selain dihadiri oleh para
pemimpin nasional dan lokal dari ketiga organisasi tersebut, pertemuan
ini juga dihadiri oleh banyak ulama besar, baik dari kalangan orang Arab
maupun orang Jawa. Dalam pertemuan ini terjadi diskusi yang panjang
tentang khilafah dan seruan ulama al-Azhar tersebut.
Dalam
sejarah Indonesia, pertemuan ini menjadi pertemuan khusus membahas
khilafah yang pertama kali diadakan di Indonesia. Disepakati dalam
pertemuan ini bahwa keberadaan khilafah adalah wajib, dan penting
mengirim delegasi Indonesia ke Kongres Kairo. Hasil lain dalam pertemuan
ini adalah kesepakatan para ulama dan tokoh pergerakan Islam untuk
membentuk Komite Khilafah sebagai wadah bagi mereka dalam
memperjuangakan khilafah.
Komite Khilafah bertugas menetapkan
mandat yang akan dibawa oleh delegasi Indonesia. Mandat tersebut berisi
sebuah konsep khilafah yang akan ditegakan. Oleh karena itu ternyata
perjuangan mereka saat itu telah berhasil merumuskan sebuah konsep baru
tentang khilafah.
Pada 24-27 Desember 1924 komite yang diketuai
Wondo Soedirjo dengan wakil K.H. Abdul Wahab ini mengadakan Kongres
Al-Islam Luar Biasa. Kongres yang dihadiri oleh ribuan umat Islam
termasuk ulama dan tokoh pergerakan ini menyetujui mandat tersebut.
Dengan seiya sekata para peserta kongres menyatakan wajib terlibat dalam
perjuangan khilafah.
Selain itu kongres tersebut juga
menyepakati untuk mendirikan Komite Khilafah di seluruh Indonesia. Oleh
sebab itu dibeberapa kota di Indonesia didirikan cabang-cabang Komite
Khilafah. Jika kita telusuri sejarah lokal tentang Komite Khilafah,
barangkali di kota tempat kita tinggal saat ini dapat ditemui
jejak-jejak perjuangannya.
Komite cabang yang pernah didirikan
antara lain adalah Komite Khilafah Yogyakarta, Komite Khilafah
Pekalongan, Komite Khilafah Cirebon, Komite Khilafah Pasuruan, Komite
Khilafah Bogor, Komite Khilafah Banjarmasin dan Komite Khilafah Cianjur.
Hal ini menjadi bukti bahwa perjuangan khilafah mendapatkan apresiasi
yang sangat besar di berbagai tempat di Indonesia. [jib/Islampos] Oleh:
Septian AW sumber: http://www.islampos.com/ini-dokumen-pertemuan-pertama-kali-di-indonesia-untuk-membahas-khilafah-83121/
Remaja Masjid Raya Lubuk Alung akan mengadakan Besic Islamic Leadership Training
Minggu, 20 April 2014
bertempat di Masjid Raya Mujahidin Lubuk Alung
Kasus berulang sekaligus penjelasan berulang Lima Tahunan (bisa tiap tahun).
...........................
Jika HT sukses dengan misi golputnya, dan partai 2 islam tidak laku, karena sasaran HT adalah para pemilih partai2
islam, lalu apakah langkah2
kongkrit HT atas ini,.? apalagi jika nanti legislatif menggolkan UU yg
melarang asas ISLAM, dan berniat membubarkan ormas2 islam termasuk,.?
cba jwab ya?
Komentar:
HT tidak punya misi golput. Syabab
HTI Tetap memilih sesuai kriteria yang syar'i. Adapun jika tidak ada
yang memenuhi kriteria itu jangan disalahkan kepada pemilih dong.
Bercerminlah wahai para caleg muslim dan partai politik islam maupun
berbasis massa islam tapi partainya sekuler dlm naungan demokrasi
kapitalis.
Partai 2 islam tidak laku?
Bercerminlah
wahai partai politik yg mengaku partai islam di dlm sistem kufur
demokrasi kenapa ngga laku. Partai Islam koq yg diperjuangkan bukan
Syari'at Islam & Khilafah serta koq pada kena kasus kkn sampai
pendeta/non muslim pun jadi anggota/calegnya.
Sasaran HT adalah para pemilih partai2 islam?
Sasaran Dakwah Islam Kaaffah baik HT maupun lainnya tidak hanya khusus
partai2 yg katanya berasas Islam. Semua ummat manusia perlu mendapatkan
pencerahan dakwah apapun backgroundnya.
Langkah2 kongkrit HT
atas hal tsb dan jika nanti legislatif menggolkan UU yg melarang asas
ISLAM, dan berniat membubarkan ormas2 islam termasuk..?
Langkah
kongkrit HT tetap istiqomah mengikuti metode dakwah rasulullah
shalallahu 'alaihi wasallam. Apapun cobaan dakwah yg diterima di bumi
Allah ini. Rasulullah saw pun tetap istiqomah dgn perjuangan dakwahnya
walaupun diboikot kaum kafir Quraisy, dan tetap konsisten dlm dakwah
Islam, tidak menerima tawaran untuk berpartisipasi dlm sistem jahiliyah
walaupun ditawarkan posisi teratas dlm kepemimpinan sistem jahiliyah
kafir quraisy.
Oleh sebab itu, HT insya Allah meneladani metode
perjuangan Baginda Rasulullah Muhammad saw baik susah maupun senang dlm
perjuangan tsb. Di indonesia mungkin lbh baik saat ini utk berdakwah
tapi belum tentu di masa depan, walau demikian kita tak berharap negeri
kita akan spt suriah dll. Namun, sekalipun Allah menguji kita dgn
kondisi demikian kami syabab/ah Hizbut Tahrir dimanapun di bumi Allah
ini takkan goyah dgn metode dakwah kami. Sebagaimana saudara2 kami
syabab Hizbut Tahrir di suriah, di uzbekistan, dll tak goyah walau harus
syahid di bantai rezim sekuler demokrasi.
Doakan kami tetap
istiqomah dlm perjuangan dakwah menegakkan syari'at Illahi Rabbi dlm
naungan Khilafah 'ala minhajin nubuwwah. Dan mari sama2 berjuang utk itu
apapun latarbelakang harakah antum. bi idznillah Khilafah bisa kita
wujudkan dgn meneladani perjuangan Sang Uswatun Hasanah kita. Insya
Allah.
Wallahu a'lam bish shawwab
Felix Siauw adalah penulis | pengemban dakwah | re-establishment of Syariah-Khilafah |
membaca untuk menulis, mendengar untuk menyampaikan | berharap berbagi
surga bersama syuhada
terkait banyaknya respon terhadap pandangan politiknya, melalui akun twitter @felixsiaw tercatat beberapa pandangan-pandangan tersebut.. mikroblog 160 karakter ustd tsb telah diikuti sekitar 757K follower.. berikut pandangan beliau tentang Khalifah dan Khilafah. yang di tweet pagi ini minggu, 23 Maret 2014. semoga bermanfaat
-----
Islam mewajibkan memilih pemimpin yang amanah, dan memilih
sistem kepemimpinan yang amanah | baca di >>
www.felixsiauw.com
1. ada banyak tanya tentang apa itu Khilafah? dan apa
bedanya dangan Khalifah? | saya akan coba menjelaskannya dalam paparan ini
2. 'Khilafah' dan Khalifah berasal dari bahasa arab
kha-la-fa | yang artinya "menggantikan atau menempati tempatnya"
(Munawwir, 1984:390)
3. 'Khilafah' menurut Ibrahim Anis | "orang yang datang
setelah orang lain lalu menggantikan posisinya" (Al-Mu‘jam al-Wasîth,
I/251)
4. secara makna bahasa 'Khalifah' adalah orang yang
mengantikan orang sebelumnya | bentuk jamaknya khala'if atau khulafa'
5. Menurut Imam Thabari, makna bahasa ini menjadi alasan mengapa
as-sulthan al-a’zham (penguasa besar umat Islam) disebut Khalifah
6. "karena dia (Khalifah) menggantikan penguasa
sebelumnya, lalu menggantikan posisinya" (Imam Thabari, Tafsir
Ath-Thabari, I/199)
7. itu secara makna bahasa, bila secara makna syariah | maka
kita bisa merujuk pada beberapa hadits berkaitan Khalifah dan Khilafah
8. "sungguh awal agama kalian itu kenabian dan rahmat,
lalu ada khilafah dan rahmat, lalu ada kekuasaan yang tiranik" (HR
Al-Bazzar)
9. dalam hadits lain | "dulu Bani Israel diurus oleh
para nabi, tiap kali seorang nabi wafat, nabi lain menggantikannya..
10. ..namun, tidak ada lagi nabi setelahku, dan yang akan
ada adalah para Khalifah, yang berjumlah banyak" (HR Bukhari Muslim)
11. kata 'Khilafah' pada kedua hadis ini bermakna | sistem
kepemimpinan dan pemerintahan, penguasa, dan pewaris pengurusan kenabian
12. secara makna syariah 'Khilafah' | yaitu orang yang
menggantikan Nabi saw dalam kepemimpinan Negara Islam (Al-Baghdadi, 1995:20)
13. istilah Khilafah juga berarti 'Negara Islam' itu sendiri
(Dr. Wahbah az-Zuhaili, Al-Fiqh al-Islâmi wa Adillatuhu, IX/823)
14. banyak makna istilah 'Khilafah' dan 'Khalifah' menurut
para ulama | diantaranya mereka mengartikan 'Khilafah' sebagai..
15. "kekuasaan umum atas seluruh umat, pelaksana
urusan-urusan umat.." (Al-Qalqasyandi, Ma'atsir al-Inafah fî Ma'alim
al-Khilafah, I/8)
16. "Imamah (Khilafah) ditetapkan bagi pengganti
kenabian dalam penjagaan agama dan pengaturan urusan dunia" (Imam Mawardi)
17. "Khilafah itu pengembanan seluruh urusan umat
sesuai dengan pandangan syariah dalam kemaslahatan mereka" (Ibnu Khaldun)
18. jadi dapat kita simpulkan bahwa 'Khilafah' adalah |
sistem kepemimpinan umum untuk seluruh ummat Muslim yang diwariskan Rasulullah
19. bila 'Khilafah' adalah sistem kepemimpinan yang amanah |
maka 'Khalifah' adalah pemimpin amanah yang menjalankan sistem Khilafah
20. itulah sebab pengganti Rasulullah dalam memimpin ummat
disebut Khalifah | Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, ialah Khulafaur Rasyidin
21. dan sistem kepemimpinan Khulafaur Rasyidin | disebut
Khilafah Khulafaur Rasyidin | yang berdasar Al-Qur'an dan As-Sunnah
22. pada praktiknya, kaum Muslim senantiasa dipimpin
Khalifah dan berada dalam sistem Khilafah | hingga akhirnya di Turki pada 1924
23. sejak Rasulullah sebagai pimpinan tertinggi ummat wafat
pada tahun 632 | dilanjutkan kepemimpinan Khulafaur Rasyidin (632-661)
24. setelahnya digantikan Khilafah Umayyah (661-750) | lalu
Khilafah Abbasiyyah (750 - 1517) | dan Khilafah Utsmaniyyah (1517-1924)
26. saat dipimpin oleh Khilafah oleh Khalifah | kaum Muslim
menjadi ummat yang pionir | karena sistemnya Al-Qur'an dan As-Sunnah
27. begitulah pemimpin yang amanah Khalifah dan sistem
kepemimpinan amanah Khilafah | keduanya warisan Rasulullah saw lewat lisannya
28. begitulah perkenalan dengan istilah Khalifah dan
Khilafah | di waktu lain kita akan bahas 'Khilafah' dari aspek lainnya :)
To Point ja: berikut salinan resep untuk terapi sakit eksim.. smoga bermanfaat... karena 4 minggu ini cukup efektif pada penderita.. 3 point pertama adalah obat oral, dan pint terakhir adalah obat oles yg diberikan oleh apotik tsb... komentar dan saran dipersilahkan... jazakallah
-----------------------------------------------
apa itu eksim?
Eksim atau sering disebut
eksema, atau
dermatitis adalah peradangan hebat yang menyebabkan pembentukan lepuh atau gelembung kecil (vesikel) pada
kulit hingga akhirnya pecah dan mengeluarkan cairan.
[1]
Istilah eksim juga digunakan untuk sekelompok kondisi yang menyebabkan
perubahan pola pada kulit dan menimbulkan perubahan spesifik di bagian
permukaan.
[1] Istilah ini diambil dari
Bahasa Yunani yang berarti 'mendidih atau mengalir keluar'.
[1]
Tipe
Beberapa tipe eksim yang ada adalah:
- Dermatitis atopik: salah satu jenis eksim yang paling sering
dijumpai dan merupakan penyakit turunan. Dermatitis atopik umumnya
dimulai ketika bayi dan masih anak-anak dengan gejala berupa gatal,
radang kulit, dan pada sebagian penderita sering timbul asma dan demam hay (hay fever).[2]
- Dermatitis kontak: meliputi dermatitis kontak alergik dan
iritan. Dermatitis kontak alergik disebabkan oleh reaksi kekebalan
tertunda (delayed immune system) akibat kontak kulit dengan senyawa
alergenik sehingga menyebabkan radang kulit dalam 48 jam setelah paparan
terjadi. Beberapa agen penyebab eksim jenis ini adalah jelatang, parfum, pengawet kosmetik, metal, dan pewarna.
Dermatitis kontak iritan terjadi karena paparan senyawa iritan yang
dapat merusak kulit secara kimiawi, contohnya sabun keras, detergen, dan
produk pembersih lainnya. Senyawa iritan tersebut dapat menghilangkan
minyak dan kelembaban dari lapisan luar kulit, kemudian merusak lapisan
pelindung dan memicu terjadinya peradangan.[2]
- Eksim numular: beberapa plak eksim yang biasanya berhubungan dengan kulit kering dan terjadi pada bagian luar dari kaki, tangan, dan lengan.[2]
- Eksim stasis: jenis eksim kronis pada daerah bawah kaki bagian dalam yang berkaitan dengan varises.[2]
Gejala
Gejala utama dari timbulnya eksim ringan adalah daerah halus, sedikit
memerah kering, bersisik, dapat menimbulkan gatal ataupun tidak, dan
biasanya terdapat pada kaki atau lengan.
[3][4] Pada penderita eksim akut, kulit akan mengalami gatal yang intens, biasanya terjadi di bagian depan
siku, belakang
lutut, dan
wajah.
[3] Namun, setiap daerah kulit mungkin terpengaruh. Selanjutnya, kulit menjadi lebih sensitif terhadap kain gatal, terutama
wol.
[3] Pada
musim dingin, eksim akan menjadi makin parah karena udara di dalam ruangan sangat kering.
[3]
Faktor yang Mempengaruhi
Beberapa material yang dapat memperburuk eksim adalah
pasir,
debu,
deterjen,
sabun, busa sabun,
parfum,
stres, gangguan emosi,
klorin, serta penggarukan dan penggosokan.
[4]
Suhu lingkungan yang ekstrem, seperti cuaca dingin dengan kelembaban
yang rendah dan udara kering, juga memperburuk penyakit ini.
[4] Pada beberapa kasus, alergi terhadap makanan juga memengaruhi eksim. Contohnya makanan seperti
susu sapi,
ikan,
telur,
jeruk,
kacang, dan
gandum.
[4]
Pengobatan
Eksim ringan tidak memerlukan pengobatan, tetapi hidrasi kulit harus
dijaga supaya tidak terlalu kering. Di antaranya dengan menggunakan krim
hidrokortison pada area kulit yang terinfeksi beberapa kali dalam
sehari.
[3] Untuk penderita eksim akut, dapat menggunakan
krim steroid atau obat antihistamin untuk mencegah atau mengontrol rasa gatal.
[3] Beberapa pengobatan lain untuk mengatasi eksim meliputi kompres dingin,
antibiotik, kortikosteroid, dan fototerapi.
[2]
Do’a ini adalah do’a yang amat manfaat.
Do’a ini berisi hal meminta kemudahan pada Allah dan agar dimudahkan
dalam ucapan serta dimudahkan untuk memahamkan orang lain ketika ingin
berdakwah.
Do’a ini dari Nabi Musa ‘
alaihis salam. Namun do’a ini bisa diamalkan pula oleh kita sebagaimana ditunjukkan oleh para ulama dalam berbagai kitab do’a kumpulan mereka
[1]. Do’a ini terdapat pada firman Allah
Ta’ala,
قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
“
Musa berkata, ‘Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii’
[Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku
urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti
perkataanku” (QS. Thoha: 25-28)
Kisah Musa dengan Do’a Di Atas
Tatkala Allah memberikan wahyu kepada Nabi Musa
‘alaihis salam, memberikan kabar padanya serta menunjukkan bukti-bukti yang nyata, kemudian Musa diutus kepada Fir’aun (Raja Mesir), Allah
Ta’ala berfirman,
اذْهَبْ إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى
“
Pergilah kepada Fir'aun; Sesungguhnya ia telah melampaui batas".
(QS. Thaha: 24). Fir’aun sungguh telah melampaui batas dalam kekafiran,
berbuat kerusakan, ia benar-benar telah menunjukkan kesombongan yang
nyata di muka bumi, dan ia pun menindas orang-orang yang lemah.
Sampai-sampai ia mengklaim
rububiyah ilahiyah (bahwa dirinya
adalah Rabb dan pantas untuk disembah) –semoga Allah menjelakkannya-.
Sungguh ia benar-benar melampaui batas, inilah sebab kebinasaannya.
Namun karena rahmat, hikmah dan keadilan Allah, Dia tidak mengadzab
Fir’aun melainkan setelah diberikan hujjah dengan diutusnya para Rasul.
Maka dari sinilah Musa tahu bahwa beliau diutus dengan membawa tugas
yang berat. Musa diutus kepada seorang pembangkang, yang tidak ada satu
orang Mesir pun yang dapat menentangnya.
Musa ‘
alaihis salam
sendiri mengalami rintangan sebagaimana yang lainnya ketika ingin
mendakwahi Fir’aun, yaitu hendak dibunuh. Musa tetap menjalankan misi
yang dititahkan untuknya dari Rabbnya. Ia tetap menjalani misi dari
Rabbnya dengan penuh lapang dada. Musa senantiasa memohon pertolongan
Allah dan meminta dimudahkan berbagai macam sebab. Beliau pun
mengucapkan do’a di atas.
[2]
Maksud Do’a Di Atas
Berikut kami sarikan penjelasan Syaikh As Sa’di
rahimahullah dalam kitab tafsirnya ketika menafsirkan ayat di atas.
Pertama:
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي
“Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku”
Maksudnya
adalah lapangkanlah, janganlah perkataan dan perbuatanku ini menyakiti
dan janganlah hatiku ini terkotori dengan yang demikian, dan jangan pula
hatiku ini dipersempit. Karena jika hati telah sempit, maka orang yang
memiliki hati tersebut sulit memberikan hidayah (petunjuk ilmu) pada
orang yang didakwahi.
Allah
Ta’ala telah berkata pada Nabi-Nya Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam,
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ
“
Maka
disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imron: 159). Semoga saja seseorang yang didakwahi dapat menerima dakwah dengan sikap lemah lembut dan lapangnya jiwa.
Kedua:
وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي
“dan mudahkanlah untukku urusanku”
Maksudnya
adalah mudahkanlah setiap urusan dan setiap jalan yang ditempuh untuk
mengharap ridho-Mu, mudahkanlah segala kesulitan yang ada di hadapanku.
Di antara dimudahkan suatu urusan yaitu seseorang yang memohon diberikan
berbagai kemudahan dari berbagai pintu, ia dimudahkan untuk berbicara
dengan setiap orang dengan tepat, dan ia mendakwahi seseorang melalui
jalan yang membuat orang lain mudah menerima.
Ketiga:
وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
“dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku”
Dahulu Nabi Musa ‘
alaihis salam
memiliki kekurangan, yaitu rasa kaku dalam lisannya. Hal ini membuat
orang lain sulit memahami yang beliau ucapkan, demikianlah dikatakan
oleh para pakar tafsir. Sebagaimana Allah
Ta’ala berfirman,
وَأَخِي هَارُونُ هُوَ أَفْصَحُ مِنِّي لِسَانًا
“
Dan saudaraku Harun, dia lebih fasih lidahnya daripadaku”
(QS. Al Qashshash: 34). Oleh karena itu, Nabi Musa meminta pada Allah
agar dilepaskan dari kekakuan lidahnya sehingga orang bisa memahami apa
yang diucapkan oleh Musa. Akhirnya tercapailah maksud yang beliau minta.
[3]
Amalkanlah!
Intinya,
do’a ini amat bermanfaat sekali agar kita dimudahkan dalam segala
urusan. Itu yang pertama. Kemudian agar hati ini selalu lapang dan tidak
sempit sehingga mudah menyampaikan dakwah pada orang lain dan mudah
memahamkan orang lain. Lalu do’a ini juga mengandung makna agar segala
kekakuan lisan kita ini bisa dilepaskan dengan pertolongan Allah.
Kepada
Allah-lah seharusnya kita meminta. Kepada Allah-lah satu-satunya kita
mohon pertolongan. Ketika ada kesulitan, kesedihan dan kesempitan,
adukanlah pada Allah. Allah sungguh Maha Mendengar. Allah Maha Mendengar
do’a-do’a hamba-Nya. Setiap do’a yang kita panjatkan pasti bermanfaat.
Tidak mungkin sama sekali tangan yang kita tengadahkan ke atas, kembali
begitu saja dalam keadaan hampa. Ketika sulit saat menghadapi ujian,
mohonlah segala jalan keluar pada Allah. Ketika objek dakwah sulit
menerima dakwah kita, mintalah kemudahan dari Allah karena Allahlah yang
membuka hati hidayah setiap hamba sedangkan kita hanya berbicara dan
menyampaikan.
Ingatlah hadits ini,
إِنَّ
رَبَّكُمْ تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَيِىٌّ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِى مِنْ
عَبْدِهِ إِذَا رَفَعَ يَدَيْهِ إِلَيْهِ أَنْ يَرُدَّهُمَا صِفْرًا
“
Sesunguhnya
Rabb kalian tabaroka wa ta’ala Maha Pemalu lagi Maha Mulia. Dia malu
terhadap hamba-Nya, jika hamba tersebut menengadahkan tangan kepada-Nya ,
lalu kedua tangan tersebut kembali dalam keadaan hampa.”
[4]
Do’a yang amat mudah untuk diamalkan jangan sampai dilupakan,
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
“Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii”
[Ya
Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku,
dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti
perkataanku]
Semoga sajian ini bermanfaat.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.
Prepared for one hour, in Riyadh, KSA, on 24th Dzulhijjah 1431 H (30/11/2010)
By: Muhammad Abduh Tuasikal
www.rumaysho.com
[1] Lihat kita Ad Du’aa (wa yaliihi al ‘ilaaj bir ruqo), Syaikh Sa’id bin Wahf Al Qohthoni, hal. 23.
[2]
Disadur dari penjelasan Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di dalam
Taisir Al Karimir Rahman, pada surat Thoha, hal. 504, penerbit Muassasah
Ar Risalah, cetakan pertama, 1420 H.
[3] Disarikan dari Taisir Al Karimir Rahman, hal. 504.
[4]
HR. Abu Daud no. 1488 dan At Tirmidzi no. 3556. Syaikh Al Albani dalam
Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud mengatakan bahwa hadits ini shohih.
0 urang nan komentar:
Isi Komentar Sanak disiko!!